Penulis : Herman Eryudi
KONTRASTODAY.COM – Sampah adalah benda yang bersumber dari hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang tidak memiliki nilai ekonomis. Pada era sekarang ini berbagai permasalahan yang terkait dengan sampah tidak dapat diselesaikan secara menyeluruh.
Masyarakat masih suka membuang sampah sembarangan. Meskipun sudah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi sampah yang berserakan, seperti menyediakan tempat sampah. Tempat sampah itu sepertinya tidak berfungsi karena masih banyak orang yang membuang sampah di sembarang tempat, walaupun sudah disediakan tong sampah di tempat-tempat tertentu, sampah tetap saja terlihat menumpuk dan berserakan di mana-mana.
Sampah-sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh besar terhadap lingkungan hidup masyarakat yang tinggal disektitarnya. Sampah akan menimbulkan dampak negatif, seperti dampak terhadap kesehatan.
Area pembuangan sampah yang kurang memadai dan pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang tidak terkontrol merupakan tempat yang cocok bagi binatang atau organisme yang dapat menularkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan misalnya adalah diare, kolera, tifus yang menyebar dengan cepat karena virus atau bakteri yang berasal dari sampah.
Di samping itu, sampah yang berwujud cairan akan merembes ke dalam drainase atau sungai dan akan mencemari air. Berbagai makhluk hidup yang ada pada sungai termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
Sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik yang baunya menyengat. Selain berbau kurang sedap sampah tersebut akan menumpuk dan akan mengakibatkan meluapnya sungai dan terjadilah banjir.
Pengelolaan sampah yang tidak tepat juga mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Pada kondisi sosial, pengelolaan sampah yang buruk akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan sampah yang berserakan tentu mengganggu pandangan mata. Hal tersebut juga memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
Dari aspek ekonomi, pembiayaan fasilitas umum dapat dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air dikarenakan sungai yang tercemar dan saluran air/got yang tersumbat. Jika sarana tempat sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampah di sembarang tempat terutama di sungai.
Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakt. Hal yang juga tak kalah penting adalah meningkatnya pembiayaan untuk mengobati penyakit yang diakibatkan oleh bakteri yang berasal dari lingkungan yang tercemar dan berkurangnya penghasilan akibat tidak masuk kerja serta rendahnya produktivitas karena kesehatan yang terganggu.
Penulis menyimpulkan bahwa penyebab orang membuang sampah sembarangan dikarenakan faktor malas, terdesak, berfikir bahwa petugas akan membersihkannya, kurangnya kesadaran diri, kurang peduli dengan lingkungan sekitar, letak tempat sampah yang jauh, dan tidak menemukan tempat sampah.
Kebiasaan membuang sampah sembarangan tentu dapat kita ubah dengan memperkuat rasa kepedulian terhadap lingkungan dan bertekad pada diri sendiri untuk melakukan perubahan agar tidak membuang sampah sembarangan karena hal tersebut akan merugikan diri sendiri.
Untuk itu diharapkan kepada pemerintah melalui dinas terkait untuk terus mensosialisasikan kepada masyarakat agar tumbuh kesadaran membuang sampah pada tempat-tempat yang telah disediakan. Karena sampah bukan hanya menggangu pemandangan, tapi sampah juga merupakan sumber penyakit.