Senin, 27 Agustus 2018
PEWARTA : HERMAN
BENGKULU UTARA – Lantaran curiga bahwa bayi berusia 3 bulan yang lahir dari rahim istrinya bukan darah dagingnya, He (26) warga Desa Meok, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, tega menyiksa anaknya berulang-ulang, hingga tewas. Insan mungil tak berdosa ini kembali ke Rahmatullah sekira pukul 10.00 WIB, Jumat (24/8).
Adalah Abigail Hariyanti, putri dari seorang ibu bernama Sri Maria, penyandang tuna rungu. Lahir di Meok, pada 12 Mei 2018 lalu. Sejak itu, bayi malang ini selalu mendapat siksaan dari sang ayah yang tak berprikemanusiaan. Korban ditampar, dicubit, ditinju, bahkan pernah dihempaskan ke lantai.
Kuat dugaan bahwa ia meninggal lantaran disiksa ayahnya sendiri, diperoleh awak kontrastoday.com dari keterangan pihak Kepolisian. Sebab menurut penjelasan Kapolres BU, AKBP Ariefaldi WN SH SIk MM, melalui Kasat Reskrim AKP M Jufri SIk, terdapat sejumlah bekas luka lebam pada tubuh bayi tersebut.
“Pada tubuh korban ditemukan luka lebam di punggung belakang sebelah kiri, kurang lebih berdiameter 1,5 cm yg di perkirakan kerena benturan benda tumpul. Diduga pelaku penganiayaan oleh ayah kandungnya sendiri,” beber Kasat via pesan Whatsapp, Senin (27/8).
Terduga pelaku pembunuhan terhadap anak kandungnya ini, kata Kasat, sudah diamankan di Mapolsek Enggano. Pihak aparat telah mendatangi TKP, kemudian membuat permohonan visum serta memeriksa para saksi.
“Sesuai keterangan yang kita dapatkan, bayinya selama 4 hari terakhir atau sebelum dibawa kerumah sakit, setiap hari dianiaya oleh pelaku. Sehingga membekas pada badan bayi berwarna kebiru-biruan akibat tindak kekerasan yang dialami korban,” ungkap Kasat.