KONTRASTODAY.COM, Bengkulu Utara – Produksi ikan di Kabupaten Bengkulu Utara menjadi pasar lokal terbesar di wilayah Provinsi Bengkulu, mencapai 15-20 ton per hari.
Di tengah pandemi Covid-19, untuk sementara produksi mengalami penurunan, dikarenakan kondisi para pembudidaya ikan mengalami dampak ekonomi. Akan tetapi, pemerintah tetap berupaya mensiasatinya melalui beberapa program pengadaan sarana dan prasarana budidaya 16 Pokdakan.
Tidak hanya itu saja, bantuan dari Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) melalui UPTD Dirjend Budidaya (BBAT) Jambi ada 4 paket Bioflok dan ada 15 Pokdakan di Bengkulu Utara yang dibantu benih dan pakan.
Begitu disampaikan Bupati Bengkulu Utara, Ir. H. Mian melalui Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bengkulu Utara, Markisman, baru-baru ini.
Kemudian kata Markisman, program berupa budidaya super intensif (BIOFLOK) melalui pola kerjasama dengan pihak perusahaan eFishery dan Koperasi Perikanan Megy Sundawa (Kurotidur) juga membantu dalam hal penyediaan sarana produksi perikanan.
“Diharapkan walaupun dampak ekonomi akibat covid19 di BU masih dirasakan, tetapi geliat petani ikan kita tetap optomis bisa maju,” harapnya.
“Informasi yang kami dapatkan dari Koperasi Perikanan Megy Sundawa, sudah ada permintaan dari pihak mitra mereka di pulau jawa berupa ikan nila konsumsi sebesar 400 ton perbulan, ini merupakan terobosan dan sekaligus tantangan bagi petani budidaya kita kedepannya, pemerintah siap mendukung para petani,” pungkasnya. [ADV]